Tim Terbaik Liga Europa Paruh Musim 2011-2012

Kompetisi Liga Europa musim 2011-12 telah memasuki paruh musim. Fase grup telah terlewati dan kini 32 tim akan saling berhadapan di babak 32 besar. Beberapa klub besar seperti Manchester United dan Manchester City akan turut ambil bagian dalam babak ini. Kegagalan mereka di ajang Liga Champions dan hanya mampu menempati posisi ketiga dalam grup membuat mereka terlempar ke kompetisi Liga Europa.

Berikut ini adalah susunan pemain terbaik paruh musim Liga Europa.  Pemilihan pemain ini berdasarkan nilai rata-rata mereka per pekan, penyelamatan dan jumlah gol yang bersarang bagi kiper, assist, serta gol yang mereka dapatkan selama babak grup Liga Europa.

 

Kiper: Sinan Bolat (Standard Liege)

Bolat membantu Standard Liege menjadi tim dengan rekor paling sedikit kebobolan selama fase grup Liga Europa. Mereka hanya kebobolan 1 gol dari 6 pertandingan yang mereka jalani. Rekor ini hanya mampu didekati oleh Schalke 04 yang dengan selisih 1 gol lebih banyak.
Kiper utama tim nasional Turki ini merupakan pemain andalan Liege sejak tahun 2008. Total ia telah bermain bagi Liege di semua kompetisi sebanyak 106 pertandingan total rekor clean sheet sebanyak 36 pertandingan. Ia juga menjadi satu-satunya kiper dalam sejarah Liga Champions yang berhasil mencetak gol melalui permainan terbuka. Gol itu dicetaknya ketika Liege melawan AZ Alkmaar dalam babak grup Liga Champions musim 2009-10.


Bek tengah: Christoph Metzelder (Schalke 04)

Pemain Schalke 04, Christoph Metzelder adalah seorang bek tengah yang tangguh. Ia sudah malang melintang di dunia sepak bola baik di level klub maupun di level internasional. Pemain berusia 31 tahun ini telah membela tim nasional Jerman sejak tahun 2002.
Penampilan gemilang Metzelder sempat membuat Real Madrid tertarik kepadanya. Tim Spanyol tersebut mengontraknya selama tahun 2007-2010. Sayangnya kesempatan ini kurang dimanfaatkan dengan baik seiring rentetan cedera yang sering menimpanya. Ia akhirnya hengkang ke Schalke 04 dimana kini ia selalu menjadi pilihan utama klub Jerman tersebut.


Bek tengah: Benedikt Howedes (Schalke 04)

Pemain ini merupakan binaan asli Schalke 04. Ia telah bergabung dengan klub Bundesliga itu sejak usianya masih 13 tahun. Ia telah menjadi pemain bertahan andalan Schalke sejak tahun 2006, Howedes telah bermain sebanyak 151 pertandingan dan menyumbangkan 12 gol bagi timnya tersebut.
Howedes merupakan calon bintang masa depan tim nasional Jerman. Ia telah membela tim tersebut  sejak bermain di tim U-18 Jerman. Pada tahun 2007 ia mendapatkan penghargaan Fritz-Walter yang merupakan penghargaan untuk pemain muda terbaik.


Bek kanan: Joao Pereira (Sporting CP)

Pereira merupakan seorang bek kanan yang tangguh. Ia adalah pemain andalan dari klub Sporting CP. Pereira juga sangat efektif dalam membantu serangan timnya. Pemain tim nasional Portugal ini membantu timnya menempati posisi ketiga dalam Liga Portugal musim 2010-11.
Kreativitasnya dalam mendukung serangan tim sayangnya kurang diimbangi dengan kontrol emosinya. Pereira memiliki temperamen yang cukup tinggi. Ia pernah mengumpulkan 18 kartu kuning dan 1 kartu merah selama membela Braga dari tahun 2007-2009.


Bek kiri: Guillaume Gillet (Anderlecht)

Pemain bertahan Anderlecht ini menjadi pemain bertahan paling produktif selama paruh musim Liga Europa 2011-12. Meski memiliki posisi sebagai pemain bertahan namun ia berhasil menyumbangkan 5 gol bagi klubnya. Anderlecht sendiri akhirnya berhasil lolos dari fase grup dengan menjadi juara grup L.


Sayap Kiri: Gareth Bale (Tottenham Hotspurs)

Performa Gareth Bale menjadi alasan ia merupakan pemain yang tak tergantikan di posisi sayap kiri Tottenham Hotspurs. Kecepatan dan akurasi tendangannya sering mengancam gawang lawan. Tak heran bila ia dianugerahi penghargaan sebagai Pemain Terbaik Tahun 2010-11 dari Professional Footballers Association di Inggris.
Sayangnya kehebatan Bale tidak diiringi prestasi timnya di Liga Europa musim ini. Tottenham gagal lolos dari fase grup. Mereka kalah bersaing dari tim PAOK dan Rubin Kazan.


Sayap Kanan: Ricardo Quaresma (Besiktas)

Pemain Portugal ini membawa Besiktas menjadi juara grup E Liga Europa. Ia tampil dalam 5 pertandingan fase grup. Quaresma menyumbangkan 2 gol dan 2 assist.
Musim ini baru adalah musim keduanya bersama Besiktas. Ia merupakan menjadi bagian penting dari klub Turki tersebut. Mantan pemain Inter Milan ini membantu Besiktas meraih Piala Turki tahun 2011. Ia menjadi Man of the Match dalam pertandingan tersebut.


Gelandang: Diego Ribas da Cunha (Atletico Madrid)

Pemain Brazil ini berhasil membantu Atletico Madrid menjadi juara grup I Liga Europa. Mereka berhasil meraih 4 kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah. Diego tampil dalam keseluruhan pertandingan fase grup dengan memberikan 2 gol dan 2 assist.
Bakat Diego mulai dikenal sejak usianya masih 12 tahun. Tim Santos mengikatnya ketika usianya masih belia. Dia bersama Robinho, Elano, dan Alex merupakan para pemain muda berbakat dari Santos. Saat bermain bersama Werder Bremen, ia menjadi motor utama klub Jerman tersebut bersama Torsten Frings. Di klub Bundesliga tersebut ia bermain sebanyak 132 pertandingan dengan mengumpulkan 54 gol. Musim ini ia berlabuh di Atletico Madrid setelah sebelumnya mencapai hasil mengecewakan di Juventus dan Wolfsburg.


Gelandang: Giorgos Georgiadis (PAOK)

Punggawa klub Yunani, PAOK ini merupakan gelandang yang tangguh dalam membantu serangan timnya. Ia membantu PAOK menjadi juara grup dalam fase grup Liga Europa. PAOK tidak pernah kalah dalam pertandingan fase grup tersebut.
Pemain yang disebut sebagai calon bintang masa depan tim nasional Yunani ini merupakan kreator dari dua gol timnya ketika PAOK mengalahkan Tottenham dengan skor 2-1. Dua assist-nya kepada Dimitrus Salpigidis dan Stefanos
Athanasiadis mampu dimaksimalkan hingga berbuah gol. Tottenham tak berkutik meski bermain di kandang sendiri.


Penyerang: Matias Suarez (Anderlecht)

Suarez menempati posisi pertama top skorer sementara Liga Europa musim dengan koleksi 7 golnya. Ia membantu timnya, Anderlecht menjadi juara grup L Liga Europa dengan rekor 100%. Anderlecht meraih 6 kemenangan dalam seluruh pertandingan fase grup.
Pemain berusia 23 tahun ini telah membela Anderlecht sejak tahun 2008. Total ia telah bermain sebanyak 96 pertandingan dan mengumpulkan 25 gol. Dalam pertandingan pertama di fase grup Liga Europa, Suarez menjadi satu-satunya pemain yang mencetak hat-trick. Ia mencetak gol-gol tersebut ke kandang AEK Athens.


Penyerang: Dmitri Sychev (Lokomotiv Moscow)

Pemain Rusia ini berhasil menyumbangkan 6 gol bagi klubnya, Lokomotiv Moscow. Klub Rusia ini akhirnya berhasil lolos dari fase grup dengan menjadi runner up grup L.
Sychev merupakan salah satu pemain yang loyal terhadap Lokomotiv Moscow. Ia telah membela klun ini sejak tahun 2004 dengan total 212 penampilan dan menyumbang 72 gol. Bakat dari Sychev sudah terlihat sejak masih muda. Ia menjadi pemain termuda di tim nasional Rusia ketika berlaga di Piala Dunia 2002. Saat itu ia baru berusia 18 tahun dan 222 hari.


Cadangan


Kiper: Thibaut Courtois (Atletico Madrid)

Kiper muda berbakat ini berhasil mengamankan gawang Atletico dengan baik hingga tim Spanyol tersebut berhasil menjadi juara grup I. Dari 6 pertandingan di fase grup mereka hanya kebobolan 4 gol. Ia bermain mengesankan di musim pertamanya untuk Atletico tersebut.
Courtois sebenarnya telah bergabung dengan klub besar di Inggris yaitu Chelsea. Kini ia tengah dipinjamkan ke Atletico. Tahun 2011 ini menjadi momen yang membanggakan bagi pemain berusia 19 tahun ini. Ia terpilih masuk ke dalam tim nasional Belgia dan mencetak rekor sebagai kiper termuda tim nasional Belgia.


Bek kiri: Jelle Van Damme (Standar Liege)

Kapten dari Standard Liege ini membantu timnya membentuk pertahanan yang tangguh. Hasilnya adalah Liege menjadi tim dengan rekor paling sedikit kebobolan selama fase grup Liga Europa.
Pemain tim nasional Belgia ini mencapai prestasi tertinggi selama karirnya ketika membela klub Anderlecht selama tahun 2006-2010. Ia membantu klub Belgia tersebut meraih tiga gelar bergengsi yaitu juara Liga Belgia, juara Piala Belgia, dan juara Piala Super Belgia. Kini ia telah bergabung dengan Standard Liege. Ia telah membantu Liege menjadi juara grup B di fase grup Liga Europa.


Gelandang: Cleiton Xavier (Metalist Kharkiv)

Gelandang Metalist Kharkiv ini merupakan pemain andalan klub Ukraina, Metalist Kharkiv. Pemain berusia 28 tahun ini terkenal dengan keakurasian tendangannya dan kemampuannya mengontrol bola. Ia berhasil membantu timnya menjadi juara grup G Liga Europa.
Pemain Brazil ini sebelumnya merupakan pemain andalan Palmeiras selama tahun 2009-10. Dia menjadi kreator dari gol-gol Palmeiras. Kehebatannya tersebut sempat membuatnya menjadi pemain terbaik ketiga dari Liga Brazil musim 2009-10. Prestasinya ini membuat Metalist Kharkiv menariknya pada bulan July 2010. Klub Ukraina ini merupakan salah satu klub besar di Liga Ukraina. Mereka selalu menempati posisi 3 besar dari musim 2006-07 hingga musim lalu.


Gelandang: Jose Ernesto Sosa (Metalist Kharkiv)

Mantan pemain Bayern Munich ini membantu timnya, Metalist Kharkiv menjadi juara grup G Liga Europa. Tim Ukraina ini berhasil meraih empat kemenangan dan dua hasil imbang. Sosa menjadi penyumbang assist terbanyak bagi timnya.
Pemain berusia 26 tahun ini menjadi salah satu faktor penting dalam pencapaian Kharkiv di Liga Europa. Ia bermain di seluruh pertandingan fase grup. Pemain inti tim nasional Argentina ini berhasil menyumbangkan 2 gol bagi timnya.


Striker: Klaas-Jan Huntelaar (Schalke 04)

Penyerang Schalke ini memberikan 2 gol dan 1 assist bagi Schalke 04 selama bermain di kancah Liga Europa. Klub Jerman ini berhasil menjadi juara grup J. Mereka mencetak 4 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Pemain Belanda ini telah menjadi pemain andalan Schalke 04 sejak tahun 2010. Musim ini ia telah bermain bagi Schalke di semua kompetisi sebanyak 26 pertandingan dengan menyumbangkan 26 gol. Ketajaman Huntelaar di tim nasional Belanda juga tak diragukan lagi. Ia menjadi top skorer selama babak kualifikasi Euro 2012.


Striker: Jermain Defoe (Tottenham Hotspurs)

Pemain Tottenham Hotspurs ini berhasil menyumbangkan 2 gol dan 2 assist bagi klubnya. Sayang penampilan mengesankan dari Defoe tak dapat membantu klubnya lolos dari fase grup. Tottenham hanya berhasil menempati posisi 3 di klasemen grup A.
Defoe merupakan pemain andalan Tottenham Hotspur. Pencapaian tertingginya adalah ketika ia berhasil mencetak 5 gol ke gawang Wigan Athletic pada Liga Premier musim 2009-10. Keberhasilannya tersebut membuatnya menerima penghargaan Tottenham Hotspur Football Club 'Moment Of The Year'.

Pelatih: Ariël Jacobs (Anderlecht)

Pelatih Anderlecht ini mencetak rekor sempurna dalam fase grup Liga Europa. Ia berhasil membawa Anderlecht menjadi juara grup L. Pencapaian Anderlecht ini juga tak sembarangan. Mereka berhasil meraih rekor 100%  dengan memenangkan seluruh pertandingan fase grup. Surplus gol mereka juga tertinggi di antara semua kontestan lain di kompetisi Liga Europa musim ini. Anderlecht mencetak 18 gol dan hanya kemasukan 5 gol.

Pria yang telah melatih Anderlecht sejak tahun 2007 ini telah memberikan banyak gelar bagi tim Belgia ini. Gelar juara Liga Belgia, juara Piala Belgia, serta Piala Super Belgia pernah ia raih bersama Anderlecht. Description: Tim Terbaik Liga Europa Paruh Musim 2011-2012
Rating: 4.5
Reviewer: Amrank Berachunk
ItemReviewed: Tim Terbaik Liga Europa Paruh Musim 2011-2012